Telaah Asmaul Husna
Al ‘Afuww, Allah SWT berhak memberikan ampunan |
Al ‘Afuww atau Yang Maha Pemaaf adalah Allah SWT yang menghapus dosa-dosa dan mengabaikan tindakan durhaka. |
Maknanya dekat dengan Al Ghafuur (Yang Maha Pengampun), tetapi nama ini lebih banyak menyatakan perasaan daripada Al Ghafuur. Hal ini karena Maha Pengampun (Al Ghafuur) mengandung arti menutupi atau menyembunyikan, sedangkan Maha Pemaaf (Al `Afuww) menunjukkan penghapusan, dan menghapus lebih membawa hasil yang diharapkan dibanding menyembunyikan. Dengan demikian, dengan sifat Al ‘Afuww ini, Allah SWT berhak untuk memberikan ampunan berupa penghapusan dosa-dosa bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan. “Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun,” (QS An Nisa:43). Anggota Bidang Diklat Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam (Adpisi) wilayah Jawa Tengah, Muhammad Muhtarom mengatakan, dalam kehidupan, manusia sering berbuat salah atau khilaf. Apabila kesalahan tersebut berkaitan langsung dengan Allah, dan tidak termasuk dosa besar, maka hamba yang beriman dapat langsung memohon maaf kepada Allah SWT. Dan pahala besar Allah SWT berikan terhadap hamba yang mau meminta maaf dan memaafkan. “Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah maha pemaaf lagi Maha Pengampun,” (QS An Nisa:98-99). Manusia dapat pula memiliki sifat ini, bila hamba beriman adalah orang yang memaafkan (Al ‘Afuww) siapapun yang merugikannya. “Walaupun Allah membolehkan untuk membalas orang yang menganiaya, namun memberikan maaf kepada orang yang menganiaya adalah akhlak yang lebih utama. Hamba beriman yang berbuat baik kepada orang yang merugikannya, juga meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla berbuat baik di dunia ini terhadap mereka yang durhaka dan kafir, bukannya segera menghukum mereka,” terang Muhtarom melalui email yang diterima Espos, Rabu (9/6). “Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa,” (QS An Nisa:149). Dan Allah SWT memaafkan mereka dengan berlaku baik terhadap mereka, apabila hamba beriman segera memohon maaf ketika berbuat salah. Kalau berlaku baik, dosa-dosa mereka akan terhapus. Inilah tujuan menghapus kejahatan. “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh,” (QS Al A’raaf:199). Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf dan senang memaafkan. Barangsiapa yang memberi maaf ketika dia mampu membalas, niscaya Allah akan mengampuni dia disaat kesukaran. Tiadalah orang yang memberi ampun terhadap kezaliman karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dihari kiamat.” Allah adalah Al ‘Afuww, kepada-Nyalah seyogianya manusia memohon maaf dan ampunan sebanyak mungkin. Dia mengajarkan manusia agar memohon maaf, ampun, dan rahmat kepada-Nya. “Maafkanlah kami, ampuni kami dan beri rahmatlah kami,” (QS Al Baqarah: 286). Selain itu Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa,”Allahumma innaa nas’aluka ridhaka waljannah wana’udzubika min sakhathika wannaar. Allhumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu’annaa yaa kariim”. ”Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu rida-Mu dan surga-Mu, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka. Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau senang terhadap kemaafan, maka maafkanlah kami, wahai Yang Maha Pemurah.” ::nad:: http://edisicetak.solopos.com/soft/khazanah_detail.asp?id=72073 |